Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada peralatan "Deep Sea Diving", kita tak kan pernah tahu jika di dalam laut ada sungai tawar yg sama mengalir tapi terpisah macam ada dinding penghalang.
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut!
Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. Qs. 41 Fushshilat:53
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.Qs. 25 Al Furqan:53
Subhanallah! Qs. Fushshilat:53 = Qs Al Furqan:53
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis.
Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memusingkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu¡¯lu`u wal marjaan¡" yang artinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan". Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Qs. 25 Al Furqan:53
Allahu Akbar¡! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.
Di Prancis, Islam telah menyebar dengan kecepatan sangat tinggi diantara rakyat Prancis. Jumlah warga Prancis yg meninggalkan Christian & bertukar jadi Islam telah mencapai 40.000 orang per tahun.
Adalah suatu hal yg patut diperhatikan jika orang-orang yg berpindah menjadi Islam ialah tak cuma berlaku di kalangan pekerja & rakyat sipil biasa, tapi juga dari kalangan termashur & terkenal dari berbagai bidang.
Di antara orang-orang yang memilih Islam itu ialah Mr. Jacques Cousteau, yang diketahui oleh dunia luas dari explorasinya soalan kehidupan dibawah air.
Seperti gelombang besar orang-orang ramai memeluk islam telah menyebar diantara Bintang superstar dunia dari Prancis, Captain Cousteau, Petualang bawah air paling terkenal di dunia, dia membagi tahu jika dia memilih Islam ialah KEPUTUSAN PALING TEPAT dalam sepanjang hidupnya.
Captain Cousteau, yang memaparkan rahasia samudra demi samudra dalam cinema film yg dia buat dan telah di siar luaskan oleh berbagai televisi dunia dalam TV program yaitu "Sub-Headed The Living Sea", memaparkan jika alasan sebenarnya yg membuat dia secara pasti memilih agama Islam ialah:
setelah memeriksa & membuktikan jika Samudra Atlantik dan Laut Mediteranian tidak bercampur satu sama lain, dia membuktikan sendiri jika kejadian ini terdapat dalam Qur'anul Karim yg telah tertulis 1400 tahun lalu saat belum ada peralatan oceanography secanggih abad 20.
Captain Cousteau bercerita saat saat kejadian yg menyebabkan dia memeluk Islam seperti dibawah ini:
"Pada tahun 1962, Ilmuwan Jerman mengatakan jika air dari Laut Merah dan Samudra India tidak bercampur satu sama lain di selat Bab-Ul-Mandab dimana Teluk Aden & Laut Merah bertemu. Jadi, kami memulai menyelidiki cuaca & air dari Samudra Atlantik & Laut Mediteranian bertemu satu sama lain.
Kali pertama, kami analisa air dari Mediteranian untuk menemukan Kadar Garam & Kepadatan Air serta yang berkenaan dengan keduanya. Kami mengulanginya dengan cara yg sama pada Samudra Atlantik. Dua jenis lautan telah bertemu satu sama lain di selat Gibraltar selama ribuan tahun.
Seharusnya, dua lautan bersatu sama lain dan mereka seharusnya berbagi materi air, atau setidaknya hampir sama Kadar Garam & Kerapatan Airnya. Tetapi yg terjadi ialah sebaliknya, meski dalam tempat yg sama, dimana dua lautan itu bertemu, maka dua lautan ini nampak jelas sangat tetap terpisah satu sama lain.
Dalam pemaparan lain, soal dimana dua lautan bertemu, batas air ini memisahkan dan mencegah air dua lautan ini bersatu. Sewaktu saya sampaikan pada Professor Maurice Bucaille soalan kejadian alam ini, dia berkata: "Itu tak mengejutkan saya kerana itu telah tertulis jelas dalam kitab suci ummat Islam, Qur'anul Karim."
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur¡¯an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.
Sungguh! Fakta ini telah ditulis dengan bahasa yg jelas sangat dalam Qur'anul Kariim. Saat saya ketahui hal ini, Saya percaya dengan bukti jika Qur'anul Kariim ialah "Firman ALLAH". Saya lalu memilih islam, Agama yang benar. Kebenaran & kejujuran dalam agama Islam memberi saya kekuatan untuk menanggung beban hati yg diderita kerana kehilangan anak saya."
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai¡ luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air. Bila seorang bertanya,Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?± Rasulullah s.a.w. bersabda, Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.
Sementara, dalam alkitab christian, tak ada keterangan soal sungai tawar dibawah laut yang mengalir dalam satu tempat tapi terpisah.
Yang ada ialah semua air laut mengering sekali, tak ada satu keterangan pun seperti yg ditulis dalam Qur'an.
Yosua 2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Itulah mengapa Qur'an disebut mukjizat terbesar & sepanjang masa karena banyak ayat Qur'an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Matematika, chemistry, Oceanography dan segala bidang.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?
Jadi,,, 1 bukti lagi... ISLAM TERBUKTI BENAR....
Foto-foto Jacques Yves Costeau di Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun-daunan. SubhanaAllah..!!
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut!
Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. Qs. 41 Fushshilat:53
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.Qs. 25 Al Furqan:53
Subhanallah! Qs. Fushshilat:53 = Qs Al Furqan:53
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis.
Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memusingkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu¡¯lu`u wal marjaan¡" yang artinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan". Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Qs. 25 Al Furqan:53
Allahu Akbar¡! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.
Di Prancis, Islam telah menyebar dengan kecepatan sangat tinggi diantara rakyat Prancis. Jumlah warga Prancis yg meninggalkan Christian & bertukar jadi Islam telah mencapai 40.000 orang per tahun.
Adalah suatu hal yg patut diperhatikan jika orang-orang yg berpindah menjadi Islam ialah tak cuma berlaku di kalangan pekerja & rakyat sipil biasa, tapi juga dari kalangan termashur & terkenal dari berbagai bidang.
Di antara orang-orang yang memilih Islam itu ialah Mr. Jacques Cousteau, yang diketahui oleh dunia luas dari explorasinya soalan kehidupan dibawah air.
Seperti gelombang besar orang-orang ramai memeluk islam telah menyebar diantara Bintang superstar dunia dari Prancis, Captain Cousteau, Petualang bawah air paling terkenal di dunia, dia membagi tahu jika dia memilih Islam ialah KEPUTUSAN PALING TEPAT dalam sepanjang hidupnya.
Captain Cousteau, yang memaparkan rahasia samudra demi samudra dalam cinema film yg dia buat dan telah di siar luaskan oleh berbagai televisi dunia dalam TV program yaitu "Sub-Headed The Living Sea", memaparkan jika alasan sebenarnya yg membuat dia secara pasti memilih agama Islam ialah:
setelah memeriksa & membuktikan jika Samudra Atlantik dan Laut Mediteranian tidak bercampur satu sama lain, dia membuktikan sendiri jika kejadian ini terdapat dalam Qur'anul Karim yg telah tertulis 1400 tahun lalu saat belum ada peralatan oceanography secanggih abad 20.
Captain Cousteau bercerita saat saat kejadian yg menyebabkan dia memeluk Islam seperti dibawah ini:
"Pada tahun 1962, Ilmuwan Jerman mengatakan jika air dari Laut Merah dan Samudra India tidak bercampur satu sama lain di selat Bab-Ul-Mandab dimana Teluk Aden & Laut Merah bertemu. Jadi, kami memulai menyelidiki cuaca & air dari Samudra Atlantik & Laut Mediteranian bertemu satu sama lain.
Kali pertama, kami analisa air dari Mediteranian untuk menemukan Kadar Garam & Kepadatan Air serta yang berkenaan dengan keduanya. Kami mengulanginya dengan cara yg sama pada Samudra Atlantik. Dua jenis lautan telah bertemu satu sama lain di selat Gibraltar selama ribuan tahun.
Seharusnya, dua lautan bersatu sama lain dan mereka seharusnya berbagi materi air, atau setidaknya hampir sama Kadar Garam & Kerapatan Airnya. Tetapi yg terjadi ialah sebaliknya, meski dalam tempat yg sama, dimana dua lautan itu bertemu, maka dua lautan ini nampak jelas sangat tetap terpisah satu sama lain.
Dalam pemaparan lain, soal dimana dua lautan bertemu, batas air ini memisahkan dan mencegah air dua lautan ini bersatu. Sewaktu saya sampaikan pada Professor Maurice Bucaille soalan kejadian alam ini, dia berkata: "Itu tak mengejutkan saya kerana itu telah tertulis jelas dalam kitab suci ummat Islam, Qur'anul Karim."
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur¡¯an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.
Sungguh! Fakta ini telah ditulis dengan bahasa yg jelas sangat dalam Qur'anul Kariim. Saat saya ketahui hal ini, Saya percaya dengan bukti jika Qur'anul Kariim ialah "Firman ALLAH". Saya lalu memilih islam, Agama yang benar. Kebenaran & kejujuran dalam agama Islam memberi saya kekuatan untuk menanggung beban hati yg diderita kerana kehilangan anak saya."
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai¡ luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air. Bila seorang bertanya,Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?± Rasulullah s.a.w. bersabda, Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.
Sementara, dalam alkitab christian, tak ada keterangan soal sungai tawar dibawah laut yang mengalir dalam satu tempat tapi terpisah.
Yang ada ialah semua air laut mengering sekali, tak ada satu keterangan pun seperti yg ditulis dalam Qur'an.
Yosua 2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Itulah mengapa Qur'an disebut mukjizat terbesar & sepanjang masa karena banyak ayat Qur'an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Matematika, chemistry, Oceanography dan segala bidang.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?
Jadi,,, 1 bukti lagi... ISLAM TERBUKTI BENAR....
Foto-foto Jacques Yves Costeau di Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun-daunan. SubhanaAllah..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar